Selama di perusahaan
“X” saya sangat menyukai situasi yang ada walau hanya masalah yang timbul
karena tumpang tindihnya keputusan yang ada di level pimpinan.
Jadi saya
menyadari hal ini tidak akan bertahan lama dan akan berpengaruh pada nyaman
atau tidak nyamannya seorang karyawan termasuk saya. Walaupun saya di berikan
jabatan oleh pimpinan namun jabatan tersebut akhirnya menjadi boomerang bagi
saya dan menjadikan saya tidak menjadi “jembatan” yang semestinya.
Saling mencari
muka kental sekali terjadi di perusahaan ini, entah dengan maksud tujuan apa
tetap saya syukuri sebagai rangkai warna dari karakter masing-masing karyawan
di perusahaan ini. walau akhirnya hal ini juga menjadi batu sandungan bagi saya
dan memunculkan istilah deltacon yang tidak jelas dasar, maksud dan tujuannya. Walau
menurut saya sistem ataupun orang yang pernah bekerja dengan saya adalah orang
pilihan, tapi sedikit demi sedikit mendapatkan tekanan dan akhirnya satu
persatu mengundurkan diri dengan alasan tidak bakal berkembang dan malah makan
hati jika seperti ini terus.
Menurut saya
perusahaan yang baik adalah yang mampu menyelaraskan peraturan pemerintah dan
kemauan perusahaan. Tidak melulu keinginan perusahaan, karena hal ini juga
berbenturan dengan tujuan kenapa perusahaan ini berdiri diawal. Jika terlalu
berat sebelah akan muncul konflik dan yang saya sesali konflik tersebut muncul
di level atasan dan di level staff. Jika karena satu dua orang muncul konflik
ini dan akhirnya memperburuk suasana, seharusnya yang bersangkutan itu
dihentikan saja langkahnya. Namun yang terjadi yang bersangkutan tersebut malah
dipelihara dengan alasan pernah ikut dengan salah satu komisaris.
Bagaimana kita
mau menyampaikan jika sebelumnya dari pemikiran pimpinan sudah dibentengi oleh
informasi yang kurang benar dan tepat, menurut saya. Yang jelas tujuan yang
menyampaikan info tersebut benar-benar mau menyampaikan informasi tapi salah
besar di penyampaiannya yang dibumbui saya adalah yang mampu mengaturnya. Saya bilang
orang tersebut adalah kesalahan fatal, karena banyak tuduhan – tuduhan miring
dan masalah-masalah disebabkan oleh sikap dan tutur kata dari yang bersangkutan
yang ditelan mentah oleh pimpinan. Saya sangat sadar bahwa saya bukanlah
siapa-siapa, saya hanya salah satu hrd demak yang melamar bekerja dan ingin
mencukupi nafkah buat keluarga, jika saya hendak dihilangkan, saya memilih
jalan terbaik dengan mengundurkan diri dan menjaga kepala tetap tegak dan
melangkah dijalan yang lebih baik.
Perusahaan ini
tetap dihati namun hanya aka nada dipojokan memori saya, namun semua pengalaman
dan ilmu dari pimpinan dan karyawan lainnya, saya anggap sebagai pembelajaran
yang sangat dalam dan luas, sehingga saya makin terasah menjadi pemimpin yang
lebih baik di tempat yang baru.
Saya hanya bisa
bersyukur dan mengucap terima kasih pada Tuhan karena Ia sangat baik karena
membawa saya terbang lebih tinggi dan terhormat. Saya akan melupakan semua
kesalahan yang sudah pernah diperbuat ke saya atau orang-orang terdekat saya. Terima
kasih dan sayonara.
Komentar