Langsung ke konten utama

Cause Love never Fail

pernahkah saudara mencintai dengan tulus, tetapi pada akhirnya anda sedih karena kalian putus?
Saya percaya pasti sakit rasanya, ada rasa tak puas, rasa diremehkan, rasa tidak dihargai dan kebencian yang sudah dipucuk kepala. Pasti disaat seperti itulah anda mengalami degradasi kepercayaan dan lebih memilih untuk menyendiri serta meratapi semua hal yang sudah pernah kalian lakukan. dimana janji setia dan sikap saling percaya sudah dilakukan, tiba-tiba dipatahkan karena kebosanan atau ketidaknyamanan.
saudara semua hal diatas, saya sebagai penulis juga pernah mengalami, karena itu saya bisa merasakan semua rasa yang anda alami. nah dalam beberapa waktu memang kita perlu menyendiri, itu hal yang wajar. karena kenangan-kenangan pasti menghinggapi kepala anda semua. tapi sebaiknya kita tidak terus-terusan meratapi, baiklah bila anda tetap mengingat kenangan itu. tapi jadikan kenangan tersebut sebagai cambuk untuk anda lebih maju.

Anggaplah semua ini untuk membuat hati anda lebih tulus dalam mengasihi, untuk lebih dekat pada sang Tuhan dan lebih dalam untuk membentuk karakter anda. Dalam ajaran agama saya, ada istilah kasih tak pernah gagal.mungkin bagi kita semua adalah hal yang aneh, karena kita pastinya berpikir sempit bahwa kita sudah gagal dalam berhubungan. namun inilah keajaiban dari kasih, karena kasih adalah tak pernah membalas, ia tidak pemarah, ia sabar, ia tidak iri dan sebagainya.
nah sekarang semua kembali kapada anda, dan ketahuilah Tuhan dengar isi hati kita, selama kita mengasihi dan mau mengampuni orang yang tlah menyakiti kita. Tuhan pasti jawab doa kita. trust, love never fails

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Rindu

Melihat tepian hidupku serasa ngeri dan serasa hilang pijakan hati ini iris menangis melihat bahwa khawatir menjadi penyakit pada masaku merasa tua adalah menyakitkan semangat muda terasa luntur luntur bak cat tanpa minyak luntur bagai lukisan terkena air oh apa dayaku, serasa debu serasa air serasa angin aku rindu masa mudaku aku rindu masa mudaku tanpa rasa takut & penuh asa Aku rindu....

perkataanmu adalah mautmu

Beberapa kali saya selalu diajari oleh orang terdekat saya untuk menjaga perkataan saya, termasuk dari Iman Keyakinan saya untuk selalu menjaga apa yang akan keluar dari perkataan saya. Saya sadar bahwa saya manusia yang sering mengeluarkan kata-kata bernada kemarahan, namun kemarahan dan perkataan saya selalu saya benar-benar jaga jangan sampai mengeluarkan nada yang merusak/ bersifat kutukan. Karena itu saya memiliki budaya baru untuk selalu mengigit bibir saya agar saya dapat menahan apa yang mau keluar dari perkataan saya. Dari hal diatas saya juga memaklumi jika ada orang yang sudah tidak tahan akan kemarahannya akan meledakan isi hatinya melalui perkataan-perkataan yang pedas, kebun binatang dan sebagainya, namun saya juga melihat ada orang yang mengeluarkan sumpah serapah dengan beralasan apa yang dirasanya paling benar tanpa memperhatikan dari sisi yang diberikah sampah perkataannya tersebut. apa yang terjadi?? jawaban saya beraneka beragam namun mengarah dan men

Syahdunya Siang Ini

Bukan bermaksud melankolis, namun sembari kepala migrain sekalian saja dikasih minum kopi pahit. Siang ini terasa ingin pulang dari kantor, bukan bermaksud tidak semangat, namun ingin melakukan sesuatu yang beda dan menambah pengetahuan. Untuk itu ada tawaran dari seorang teman yang menjual buku dengan harga cukup murah tapi isinya sangat menambah wawasan. Yah, saya sadar bahwa saya butuh pengalaman baru & wawasan baru. Jadi perlu diingat, kebosanan bukan tanda kita malas , tapi salah satunya tanda kita perlu menghargai diri kita dengan sesuatu hal yang baru. Sediakanlah waktu dan "cemilan" baru buat otak & diri kita, misal belilah buku baru bila kita doyan membaca, atau belilah gadget/ alat pertukangan agar kita belajar hal-hal baru. ikutlah event-event baru misal lari 5K s/d 10 atau 21 K, fitnes, ngeGym dsb. Dunia ini tidak akan runtuh dengan membeli kebutuhan-kebutuhan itu, asal kebutuhan kita tidak menganggu kebutuhan pokok dari hidup kita. So jad