Pada tanggal 13 Januari 2009 pukul 19.15, saat masih dikos sepulang dari kampus,saya mendapat SMS dari teman saya yang mengatakan,”Kowe neng ngendi? (kamu ada dimana), ayo lungo gek stress ki (ayo pergi lagi stress nih)”. Saya pun menjawab,” Ono opo leh?(ada apa), lalu teman saya menjawab,” ayo wis metu wae pokoke!”. akhirnya saya menjawa,”Yo wis tunggu wae”(ya sudah tunggu aja). Dari jawaban terakhir saya, kemudian saya segera mungkin berganti baju lagi, setelah itu saya segera mengambil sepeda motor saya yang basah kuyup. Ya karena kondisi malam saat itu sedang diguyur hujan, jadi ya dilap dulu biar kering hehehehe. Setelah itu saya menghidupkan sepeda motor kemudian meluncur segera ke arah kampus. Karena saya tahu mereka menunggu saya disana, ternyata benar dugaan saya mereka ada dikampus tepatnya di kantor Lembaga Kemahasiswaan. Akhirnya mereka segera mengajak saya untuk berjalan-jalan dengan jalan kaki. Motor saya tinggalkan di kantor tersebut, kemudian kami mulai berjalan ke arah keramaian kota. Saat mulai perjalanan sebenarnya saya malas, karena sangat mengantuk dan memikirkan bimbingan skripsi, tapi kemudian terjadilah kegilaan kami bertiga. Oh ya saat itu kami berjalan bertiga, ada saya, dian ote dan ari. Kami memang baru kenal, bahkan berbeda pikir saya dan ari selalu kontra cara berpikirnya tapi kami dapat ditengahi oleh Dian.
Hahahaha.lanjut ke cerita saat jalan, kami mulai bercerita tentang kesialan kami,lalu tertawa, menyapa orang yang tidak kami kenal kemudian tertawa lagi, lalu berfoto-foto disepanjang jalan bak model profesional tapi amatiran wakakakakak. Yah pokoknya sepanjang jalan kami tertawa terbahak-bahak melupakan sejenak kepenatan kami berkuliah dan bekerja di Lembaga Kemahasiswaan. Karena kami juga manusia hahahaha. Saya baru tersadar tujuan kami sebenarnya berjalan-jalan adalah untuk mengantar Dian untuk membeli roll kabel, tapi setelah samapai di toko yang lkami tuju, dian malah tidak jadi membeli, malah saya yang membeli lampu malam buat tidur. Hehehehe....yang sepanjang jalan kami selalu iseng, kemudian setelah terasa perut keroncongan kami mampir pada ibu penjula makanan khas salatiga yaitu ibu penjual nasi koyor tumpang (anda penasaran dengan koyor tumpang, searchlah di layanan pencari di internet wakakakakaka).
Sambil makan makanan tersebut dan minum susu jahe yang khas daerah salatiga kami diiring oleh penyanyi jalanan yang menyanyikan lagu-lagu sendunya dan diiringi pula dengan rintih sang hujan yang gemericik saat malam itu. Kami lalu bercerita tentang cinta, sakit hatinya dan hal-hal yang berbau privasi. Kami mulai tertunduk menyadari sesuatu, yaps betul menyadari kalau cinta itu seperti kertas putih dan bagaimana kita dapat memberi warna pada cinta tersebut. Wakakakakaka...............kami sangat senang dengan malam itu, kami bisa terbuka terhadap diri kami sendiri dan kami pun semakin mengenal. Setelah makan kami membayar makanan dan minuman ang terbilang cukup terjangkau bagi kalangan anak kos. Kami kemudian pulang dengan diguyur gerimis dan keremangan lampu kota yang menunjukan semakin indahnya kota salatiga. Kami pulang dan akhirnya berpisang, karena kami berbeda jauh tempat kosnya. Dan malam itu menjadi kenangan bagaimana saya dapat menjadi gila walau semalam.hahahahahahahahahahaha........................................................
Komentar