Langsung ke konten utama

Great Employee


Mengembangkan bisnis, kultur, misi, serta nilai perusahaan sangat penting untuk membangun identitas perusahaan sehingga bisnis dapat berkembang dengan baik. Namun, memastikan bahwa seluruh karyawan menjunjung hal-hal tersebut tidaklah mudah. Salah satu cara paling tepat untuk melakukannya adalah dengan membangun budaya perusahaan.
1.   Ketahui Peran Budaya dalam Bisnis Anda
Membangun sebuah budaya dalam bisnis harus dilakukan sejak awal. Adanya budaya dalam bisnis akan membantu Anda untuk menyelesaikan segala masalah yang berkaitan dengan bisnis Anda. Budaya akan membuat Anda selalu bertahan di jalan yang tepat demi mengembangkan bisnis sesuai tujuan dan visi. Maka dari itu, ketahuilah peran penerapan budaya Anda dalam bisnis yang dijalankan sejak dini. Budaya tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan bisnis Anda. Para karyawan Anda pun bisa dengan mudah beradaptasi dengan budaya kerja saat ini.

2.   Komunikasi Secara Transparan
Budaya baik dan efisien haruslah dilakukan oleh seluruh jajaran karyawan perusahaan. Di sinilah komunikasi secara transparan dibutuhkan. Sebarkan budaya perusahaan Anda di tempat-tempat yang mudah terlihat, atau bahkan pada website sekaligus. Dengan terpampang jelas, para calon karyawan bisa dengan mudah memahami perusahaan Anda secara mendalam. Jadi, ketika akhirnya resmi bekerja, mereka tidak akan mengalami culture shock. Meski begitu, tidak semua budaya bisa cocok dengan seluruh karyawan. Beberapa dari mereka mungkin akan mengajukan pertanyaan. Jawablah secara transparan hingga mereka benar-benar paham.

3.   Selalu Mengutamakan Tim
Anda tentu ingin menghasilan produk terbaik yang banyak dibeli orang, bukan? Hal tersebut hanya bisa terjadi apabila tim pembuatnya merasa bahagia dalam mengerjakannya. Untuk itu, Anda harus selalu mengutamakan tim. Hal ini termasuk dalam salah satu upaya membangun budaya yang baik pada perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda berada pada pihak karyawan Anda dan akan selalu mendukung mereka. Bebaskan mereka dalam berkreasi, namun Anda masih berhak memberi pengawasan agar tidak ada hasil produk yang melenceng. Akomodasi kebutuhan mereka selama masih sejalan dengan target perusahaan.

4.   Menghargai Setiap Perbedaan
Perbedaan di tempat kerja merupakan hal yang wajar, namun belum semua orang bisa menerimanya dengan lapang dada dan pikiran terbuka. Bahkan seharusnya Anda menerapkan “perbedaan” sejak proses rekrutmen karyawan. Dengan adanya beragam jenis karyawan dengan latar belakang kehidupan yang berbeda, perusahaan Anda akan lebih “berwarna” dan Anda bisa meminta mereka untuk mendukung satu sama lain dalam membangun budaya perusahaan. Ide-ide yang mereka hasilkan juga pasti akan lebih beragam sehingga nantinya Anda akan memiliki banyak variasi pilihan untuk dipertimbangkan dan diterapkan.

5.   Be Happy
Apa gunanya membangun budaya pada perusahaan apabila para karyawannya justru merasa tidak bahagia? Mereka tidak akan keberatan bekerja keras apabila menikmati apa yang dikerjakan, dan hal tersebut dimulai dari adanya perasaan bahagia. Lagi-lagi kuncinya terletak pada komunikasi. Sisihkan waktu untuk mengobrol dengan para karyawan, pastikan bahwa mereka melakukan sesuatu yang sesuai minat masing-masing. Sesekali, tidak ada salahnya mengajak para karyawan untuk bersenang-senang di luar jam kerja, misalnya menonton atau makan siang bersama. Hal tersebut penting untuk menjalin ikatan di antara anggota tim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Rindu

Melihat tepian hidupku serasa ngeri dan serasa hilang pijakan hati ini iris menangis melihat bahwa khawatir menjadi penyakit pada masaku merasa tua adalah menyakitkan semangat muda terasa luntur luntur bak cat tanpa minyak luntur bagai lukisan terkena air oh apa dayaku, serasa debu serasa air serasa angin aku rindu masa mudaku aku rindu masa mudaku tanpa rasa takut & penuh asa Aku rindu....

perkataanmu adalah mautmu

Beberapa kali saya selalu diajari oleh orang terdekat saya untuk menjaga perkataan saya, termasuk dari Iman Keyakinan saya untuk selalu menjaga apa yang akan keluar dari perkataan saya. Saya sadar bahwa saya manusia yang sering mengeluarkan kata-kata bernada kemarahan, namun kemarahan dan perkataan saya selalu saya benar-benar jaga jangan sampai mengeluarkan nada yang merusak/ bersifat kutukan. Karena itu saya memiliki budaya baru untuk selalu mengigit bibir saya agar saya dapat menahan apa yang mau keluar dari perkataan saya. Dari hal diatas saya juga memaklumi jika ada orang yang sudah tidak tahan akan kemarahannya akan meledakan isi hatinya melalui perkataan-perkataan yang pedas, kebun binatang dan sebagainya, namun saya juga melihat ada orang yang mengeluarkan sumpah serapah dengan beralasan apa yang dirasanya paling benar tanpa memperhatikan dari sisi yang diberikah sampah perkataannya tersebut. apa yang terjadi?? jawaban saya beraneka beragam namun mengarah dan men

Syahdunya Siang Ini

Bukan bermaksud melankolis, namun sembari kepala migrain sekalian saja dikasih minum kopi pahit. Siang ini terasa ingin pulang dari kantor, bukan bermaksud tidak semangat, namun ingin melakukan sesuatu yang beda dan menambah pengetahuan. Untuk itu ada tawaran dari seorang teman yang menjual buku dengan harga cukup murah tapi isinya sangat menambah wawasan. Yah, saya sadar bahwa saya butuh pengalaman baru & wawasan baru. Jadi perlu diingat, kebosanan bukan tanda kita malas , tapi salah satunya tanda kita perlu menghargai diri kita dengan sesuatu hal yang baru. Sediakanlah waktu dan "cemilan" baru buat otak & diri kita, misal belilah buku baru bila kita doyan membaca, atau belilah gadget/ alat pertukangan agar kita belajar hal-hal baru. ikutlah event-event baru misal lari 5K s/d 10 atau 21 K, fitnes, ngeGym dsb. Dunia ini tidak akan runtuh dengan membeli kebutuhan-kebutuhan itu, asal kebutuhan kita tidak menganggu kebutuhan pokok dari hidup kita. So jad